Sabtu, 06 Oktober 2007

Doa dan Pidato Berbahasa Arab

Pada sebuah acara ifthar gathering (buka bersama) di sebuah masjid di tanah Paman Sam, saya dan istri saya terpisah tempat duduk akibat membludaknya jamaah yang hadir. Saya berada di dalam masjid sedangkan istri saya di luar masjid bersama ibu-ibu lain dari Indonesia.

Seorang pengurus masjid yang berasal dari Arab Saudi memberikan sambutan. Maklum karena kebanyakan yang hadir dari negara-negara Arab sana ya...sambutan awalnya dengan bahasa Arab. Kebetulan saya duduk berdekatan dengan jendela masjid sehingga saya masih bisa melihat istri saya dan teman-temannya yang berkumpul sendiri.

Ketika sambutan pengurus masjid itu disampaikan, saya melihat mereka kok menengadahkan tangan dengan gerakan mimik mulut bersuara amin. Rupaya pidato pengurus amsjid tadi didengar oleh mereka seperti doa, maklum kebanyakan ibu-ibu dari Indonesia yang hadir itu kebetulan tak paham bahasa Arab.

"Sorry.....ya," kata saya kepada istri dan rombongannya pada saat ifthar tiba, "yang tadi itu sebenarnya bukan doa tapi pidato."

Begitu menyadari apa yang mereka lakukan, kontan mereka tertawa juga.

"Wah, kita dibohongi orang Arab," sahut salah seorang ibu.

Sumber; 100 Anekdot Ubudiyah, Sukendra Martha, Yogyakarta: LKiS, 2005