Perut saya melilit fajar itu. Mulas berat. Isinya keluar semua. Kepala saya mendadak pusing. Saya bingung..saya puasa dan saya harus sidang skripsi hari itu (buku rujukan skripsi bisa dilihat di gambar, Pen.) Kebingungan ini bukan karena saya fokus terhadap materi skripsi tapi karena kebiasaan buruk puasa saya. Saya tidak bisa berpikir jernih kalau perut lapar. Tidak bisa berpikir logis kalau tidak ada logistik. Halah. Waduh..apakah saya batal puasa demi munaqasyah ini? Untung saya masih kuat hilir mudik Ciputat - Kedaung. Batal puasa saya urungkan. Dan saya akhirnya melalui ujian pagi itu--sehari menjelang Nine Eleven--dengan nilai sesuai harapan. Jawaban saya serba ngecap. Tapi saya kuatkan untuk memberikan argumen yang masuk akal. Dan, saya mendapatkan ganjaran itu. Makasih semuanya.
Thank God, mom, sista, bro, and all friend who support me with everything, everywhere, and everytime I need it..
Tapi masih revisi sekarang. Penyakit malesnya kambuh lagi. Leganya baru setengah..Tapi lumayanlah..bisa setor muka sama Ummi di rumah, saudara, bulek, budhe, pakdhe, paklik. "Alhamdulillah, kulo sampun lulus. Pangestunipun..."
23 September 2008
Hotel Sofyan Betawi
(belum tarawehan)